Adakah diantara kalian
yang pernah melakukan survey di pulau borneo sob? Untuk kesekian kalinya, aku
dapat pekerjaan survey di pulau borneo. Bagi yang pernah melakukan survey di
sana mungkin pengalamanku ini biasa aja, tapi kalau yang belum pernah mungkin bisa dijadikan referensi aja sob :D
Cekidot, sebelumnya
aku jelasin dulu pekerjaan apa yang aku lakukan disana. Pada bulan April aku
dapat tawaran dari dosenku untuk membantu pekerjaan pembuatan peta LPI di
daerah Kalbar dan Kalteng. Setelah mengetahui jadwalnya, akhirnya aku diajak
langsung oleh beliau untuk melakukan survey awal dan memasang BM. Oh iya, perlu
kalian tau, untuk pekerjaan ini, tim kami dipercaya untuk memasang titik
kontrol orde 2 LPI dan melakukan pengamatan GPS serta pengikatan pasut. Kegiatan
survey awal tersebut berjalan lancar dan kami kembali lagi ke Semarang dan
menyiapkan tim pengukuran.
(Lokasi Survey)
Tiga minggu kemudian,
ada kepastian bahwa tim harus segera berangkat untuk melakukan pengamatan
GPS. Setelah mendapatkan kepastian tersebut, kami segera menyiapkan empat
personil dan empat receiver GPS beserta aksesorisnya. Empat orang tersebut
adalah teman seangkatanku sendiri, yaitu Reza, Kukuh, Sasongko dan aku sendiri.
Sehari sebelum berangkat kami memastikan bahwa alat dapat digunakan dengan baik
dengan melakukan uji coba pengamatan selama 2 jam di lapangan Widya Puraya.
Setelah memastikan tidak ada masalah pada receiver kemudian kami memesan tiket
pesawat Semarang Ketapang.
(Tim GPS)
Pagi harinya pada
tanggal 2 Mei kami berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang menggunakan
pesawat Kalstar dengan rute Semarang-Pangkalan Bun-Ketapang. Perjalan udara
kami berjalan lancar, dan mendarat mulus di Ketapang sekitar jam 1 siang.
Setelah mendapatkan mobil carteran kemudian kami melanjutkan perjalan darat
menuju Kecamatan Kendawangan. 1 tim kami antar ke Pagar Entimun, dimana di sana
ada titik orde 1 yang akan menjadi titik kontrol pengukuran GPS. Setelah
memastikan ada penginapan untuk 1 tim tersebut, kami melanjutkan perjalan dan
menginap di Kendawangan.
Esok harinya kami
melanjutkan perjalanan air menggunakan speed boat menuju titik masing-masing
tim. Tim kedua turun lebih awal di Pulau bawal, dimana kami melakukan
pengukuran WP terlebih dahulu untuk mengikat BM ke pasut. Diantara lokasi
lainnya, pulau bawal ini punya pemandangan yang paling bagus. Disana kita dapat
melihat karang-karang dengan kedalaman antara 1 hingga 10 meter yang masih
alami.
(Dermaga Pulau Bawal)
(Kondisi Karang di Pulau Bawal)
Pulau bawal udah oke,
kemudian tim 3 dan 4 melanjutkan perjalanan menuju titik selanjutnya, yaitu
Pembedilan. Titik ini spesial, karena harus diamati selama empat sesi, jadi tim
yang berada di titik ini harus sabar menunggu kami moving dari kalbar ke
Kalteng untuk melanjutkan sesi 3-4. Setelah melakukan pengukuran WP akhirnya
tim 4 dapat tempat menginap di rumah kepala sekolah SD Pembedilan yang sangat
dekat dengan lokasi titik. Tim 4 udah oke, kemudian aku putar balik ke lokasiku
Air Hitam Kecil. Total waktu perjalanan Speed Boat kami tempuh selama 4 jam,
cukup membuat perut mengkerut juga :p
Hari ke tiga, kami
langsung berkoordinasi dengan masing-masing tim. Perlu kalian tau sob, sinyal
di sana nggak semudah di jawa. Kami harus pinter cari spot-spot dimana sinyal
muncul bagaikan emas(lebay dikit) yha paling engga kami harus pakai antena biar
dapat menangkap sinyal secara stabil. Untungnya titik di Air Hitam Kecil dekat
dengan Polindes, jadi sembari menjaga receiver tetap aman, aku bisa berteduh dan
memakai antena penguat sinyal.
(Pengamatan GPS di Titik LPI1413-04)
Sesi 1 dan 2 telah
ter-record, sayang 2 reciever yang kami bawa punya kekurangan di baterai,
hingga harus mengganti baterai ketika pengamatan sudah berjalan 4 jam. 1 alat
lagi ada masalah di perekaman data dan 1 sesi tidak terbaca datanya, hingga
besok kami harus mengulang 1 sesi lagi. Malamnya kami harus mengisi ulang
baterai receiver yang telah dipakai seharian penuh. Perlu kalian tau, di
Kalimantan listrik tidak semudah di jawa. Ada beberapa lokasi yang 24 jam
nyala(biasanya kota), ada yang 12 jam nyala (biasanya kecamatan), ada yang sama
sekali tidak ada PLN, sehingga harus menyalakan Genset sendiri(bagi yang
punya). Nah khusus di Pulau bawal dan air Hitam Kecil tidak ada jaringan PLN
sob.
(Air Hitam Kecil)
Hari ke empat kami
mengulang sesi 2 sekitar 4 jam pengamatan. Setelah pengamatan selesai aku
melanjutkan pengikatan BM ke pasut. Semua selesai pada pukul 11, dengan diantar
speed boat bang udin aku menuju Pulau Bawal untuk menjemput Reza. Perjalanan
siang itu tidak semulus kemarin, gelombang air setinggi 1-2 meter mengombang
ambingkan speed boat kami. Setelah melewati batu titi, gelombangnya cukup
bersahabat. Sekitar 30 menit menuju pulau bawal, kami diterjang hujan yang
cukup lebat, sehingga speed boat harus berjalan lambat. Akhirnya hujan reda dan
kami telah sampai di Pulau Bawal. Setelah memastikan semua peralatan telah kami
bawa, perjalanan kami lanjutkan ke Kendawangan. Selamat jalan pulau bawal,
sampai jumpai di lain kesempatan :D
(Sunset di Pulau Bawal)